Berikut adalah ulasan dari cerita - cerita saya, harap di komentari sepuasnya jika ada yang tidak dikehendaki atau tidak sesuai. Menggunakan Gambar adalah sebagai Ilustrasi belaka untuk kemudahan khayalan imajinasi. Arigatou Gozaimasu.

龍神 の ティエンラニ

龍神 の ティエンラニ

Sabtu, 23 Juli 2011

An Endless Strife 5 “Who Says a Women has to be weak?”

An Endless Strife 5 chapter 11 (The Ending) in here, Please Click here to download and Enjoy Reading~  ^_^

An Endless Strife 5 chapter 10 in here, Please Click here to download and Enjoy Reading~  ^_^

An Endless Strife 5 chapter 09 in here, Please Click here to download and Enjoy Reading~  ^_^

An Endless Strife 5 chapter 08 in here, Please Click here to download and Enjoy Reading~  ^_^

An Endless Strife 5 chapter 07 in here, Please Click here to download and Enjoy Reading~  ^_^

An Endless Strife 5 chapter 06 in here, Please Click here to download and Enjoy Reading~  ^_^

An Endless Strife 5 chapter 05 in here, Please Click here to download and Enjoy Reading~  ^_^

An Endless Strife 5 chapter 04 in here, Please Click here to download and Enjoy Reading~  ^_^

An Endless Strife 5 chapter 03 in here, Please Click here to download and Enjoy Reading~  ^_^

An Endless Strife 5 chapter 02 in here, Please Click here to download and Enjoy Reading~  ^_^

An Endless Strife 5 chapter 01 in here, Please Click here to download and Enjoy Reading~  ^_^

Rabu, 20 Juli 2011

Daftar Cerita

1. An Endless Search
    Tgl Mulai    : 11 Juli 2008
    Tgl Selesai    : 23 Juli 2008        11.00 pm

2. An Endless Strife
    Tgl Mulai    : 15 Juli 2008
    Tgl Selesai    : 7 Oktober 2008    11.16 pm

   News "An Endless Strife"
    Tgl Mulai    : 8 Oktober 2008
    Tgl Selesai    : 9 Oktober 2008    11.11 pm

3. An Endless Strife 2 "Memories"
    Tgl Mulai    : 9 Oktober 2008
    Tgl Selesai    : 9 November 2008    10.55 pm

   News "An Endless Strife 2 "Memories" "
    Tgl Mulai
      & selesai    : 10 November 2008    11.00 pm

4. An Endless Strife 3 "Farewell My Beloved"
    Tgl Mulai    : 11 November 2008
    Tgl Selesai    : 22 Desember 2008    11.27 pm

   News "An Endless Strife 3 "Farewell My Beloved" "
    Tgl Mulai    : 23 Desember 2008
    Tgl Selesai    : 25 Desember 2008

5. An Endless Strife 4 "A Vow For The Fallen"
    Tgl Mulai    : 25 Desember 2008
    Tgl Selesai    : 22 April 2009        08.00 am

   News An Endless Strife 4 "A Vow For The Fallen"
    Tgl Mulai    : 22 April 2009
    Tgl Selesai    : 23 April 2009

6. Lu HuA Multiraid Rencarnation
    Tgl Mulai    : 23 April 2009
    Tgl Selesai    : 12 Juni 2009        10.15 pm

   News Lu HuA Multiraid Rencarnation
    Tgl Mulai    : 12 Juni 2009
    Tgl Selesai    : 13 Juni 2009        10.35 pm

7. Lu HuA Multiraid
    Tgl Mulai    : 13 Juni 2009
    Tgl Selesai    : 3 Januari 2010

   News Lu HuA Multiraid
    Tgl Mulai    : 3 Januari 2010
    Tgl Selesai    : 7 Januari 2010    10.30 pm

8. Elf To Youkai 'Cross Colors'
    Tgl Mulai    : 8 Agustus 2009 (putus2) / 7 Januari 2010 (Rutin)
    Tgl Selesai    : 18 Agustus 2010

   News Elf To Youkai 'Cross Colors'
    Tgl Mulai    : 18 Agustus 2010
    Tgl Selesai    :

9. An Endless Strife 5 "Who says a women has to be weak?"
    Tgl Mulai     : 22 Agustus 2011
    Tgl Selesai    : 16 September 2011

10. Wo Ai Ni
      Tgl Mulai : 20 Desember 2011

10. Bùyào liú xià wǒ dúzì " Don't leave me alone" -Japanese version-

11. Memories Of Three Kingdoms

12. An Endless Strife Movie 1 " At least i still have you"

Kebohongan, Pengorbanan dan Takdir

Aku tidak menyangka ternyata paman yang selama ini merawatku adalah orang yang dikatakan ayahku untuk mencarinya. Mengapa ia tidak memberitahukan tentang dirinya padaku, mengapa ia berbohong padaku, kenapa dia tidak membicarakan yang sebenarnya padaku. Aku bertengkar dengan adikku sebenarnya karena untuk mencari dia yang sebenarnya dia sudah berada bersama ku dan adikku juga, mengapa disaat itu dia tidak mengatakan langsung yang sebenarnya? Aku tidak menyangka. Aku baru saja merasakan kematian dan kehilangan dari orang tua ku, kedua kakak angkatku, dan aku tidak ingin kehilangan adikku yang masih selamat. Aku menjadi murka akan hal itu, Aku ingin membunuhnya, membunuh paman itu. Lu HuA berkali - kali telah bicara padaku, menjelaskan semuanya, aku sudah tidak peduli, aku berada dalam puncak emosi ku. Aku benci dibohongi.
Aku bertarung dengannya, dia terus menghindar, dan aku terus menyerangnya, aku bertanya padanya mengapa dia tidak mau menyerangku, dan dia menjawab karena aku tidak memerintahkannya, karena itu aku langsung memintanya untuk diam dan biarkan aku memukulnya, disaat itu juga dia langsung diam dan ternyata benar dia membiarkan aku untuk memukulnya. Karena pukulanku dia terbanting ketanah, dan berdiri kembali. Dia diam, dia tidak menghindar, ternyata benar jika aku yang memerintahkannya ternyata dia akan sangat mematuhinya. Lu HuA sedang bertarung dengan Chakra kekacauan, sambil ia bertarung ia tetap menjelaskan padaku apa yang dia lakukan selama ini dengan paman itu. Akhirnya aku sadar, disaat aku sadar ternyata Chakra kekacauan itu langsung menyerangku, melilitku dengan api miliknya. Aku roboh, aku tidak bisa menggerakkan tubuhku, paman itu yang membantu ku untuk berbalik dari posisiku yang terbaring ke tanah tadi. Namun disaat itu, disaat Lu HuA masih bertarung dengan Chakra kekacauan, dia lengah karena dia terus mengkhawatirkanku. Namun disaat itu entah kenapa keluar cahaya dari tubuhku. karena aku ingin sekali menolong Lu HuA, tiba - tiba aku berdiri di depan Lu HuA, dan aku yang menahan serangan dari Chakra kekacauan itu. Untuk kedua kalinya. aku roboh, namun untuk yang ini. aku merasa, aku akan roboh selamanya..
Ayah...ibu...mengapa hidupku begini sulit...?
Ini kah takdir dari Thien untuk keluarga kita....?

Kehidupan kembali ia, namun sebagai lawan yang harus dihadapi

Bertahun - tahun kemudian, setelah lama aku melewati kehidupan dengan Ryo Fu semenjak kejadian pembantaian kaum ku yang tidak terlupakan itu. Aku dapat bersama dengan Ryo Fu, bersama dengan istri dan anakku. Anakku pun hidup berbahagia dengan Pasangannya yang merupakan anak dari RyoFu, semua terasa begitu indah, seperti tiada adanya bahaya dan bencana yang akan datang. Aku bahagia ternyata aku dapat bersama dengan RyoFu, ingin aku memberitahukan dan memperlihatkan kebahagiaanku ini pada Ia. Tetapi.... Aku harus menahan perasaan itu, karena Ryo Fu tidak mengetahui bagaimana ceritanya saat "Ia" terluka saat itu. 10 tahun kemudian semenjak kejadian itu. Langit ataupun cuaca serasa tidak berteman, sesekali mengeluarkan petirnya seakan Tuhan marah kepada kita. Aku merasa akan terjadi sesuatu yang buruk. Beberapa kali aku ceritakan pada Ryo Fu, tetapi disaat itu juga dia menenangkan aku, aku cukup tenang dengan kata - katanya, tetapi itu tidak menghapuskan ketakutanku akan cuaca saat ini. Sejak saat itu aku menjadi muram, Anakku, Ma chao dan RyoFu terus mengkhawatirkanku. dan aku terus mengatakan bahwa aku tidak apa - apa. Karena aku takut akan menjadi pikiran dari anakku, aku memutuskan untuk tidak memikirkan kekhawatiranku. Aku hanya dapat berharap kalau cuaca ini tidak bermaksud apa - apa...

Dan aku tidak mengetahui....bahwa ini...awal dari mimpi burukku...

Setelah kejadian itu, di kerajaan Liu Bei, tersebar penyakit yang berbahaya, banyak orang - orang Liu Bei para manusia dan prajurit - prajurit kerjaan meninggal mendadak. Ryo Fu merasakan adanya aura jahat dibalik kejadian ini, maka kami semua mencoba memeriksanya dan meminta Liu Bei menunggu dikerajaannya. Aku, Ryo Fu, Zhao Yun, Ma Chao, dan Lu Xun ikut memeriksa kejadian ini, dan Ryo Fu mengarah pada sebuah hutan, aku ingat jelas, kalau hutan itu adalah.... hutan dimana makam dari Lu Bu aku kuburkan!!!. "Mengapa Ryo Fu bisa mengarah pada makam Lu Bu? apakah dia sengaja setelah sekian lama?!" aku hanya dapat mengira - ngira karena aku tau tidak ada kesempatan untuk bertanya disaat itu. Aku hanya diam mengikuti jejak Ryo Fu. Aku menjadi teringat saat - saat aku bersama Lu Bu, tiba - tiba saja Ryo Fu terhenti. aku sontak berhenti dan bertanya "Ryo Fu? ada apa? mengapa kamu berhenti?dan..." Ryo Fu perlahan menengok ke arahku, aku terkejut karena...itu bukanlah Ryo Fu melainkan Lu Bu!. "Jiang Yun, kamu masih mengingatku?" ia bertanya padaku dengan senyuman disaat terakhirnya. "Lu....Bu!" aku mundur beberapa langkah sambil terpaku. "Kenapa Jiang Yun? Mengapa kamu menghindari ku, kamu masih mengingatku bukan?" ia terus maju kearahku disaat aku mundur menghindari dia. "Kenapa...kamu bisa disini?" aku mencoba menanyakannya. "Aku hanya ingin mengunjungimu" ia bicara dengan nada yang tenang. "Benarkah ia Lu Bu? bisakah aku percaya bahwa ia benar - benar Lu Bu? ia muncul setelah semua insiden penyakit ini. Aku...." saat aku bimbang, tiba - tiba saja ada yang menepuk pundakku, "JIANG YUN!" orang itu memanggilku dan ternyata itu Ryo Fu dan semua. "Eh?" aku kaget sambil menengok mereka. "Kemana saja kamu? mengapa kamu menghilang" Ryo Fu menanyakan keadaanku dengan nada penuh kekhawatiran, semuanya pun terlihat terengah - engah. Rasanya aku tidak pergi meninggalkan mereka, aku mengikuti Ryo Fu dan... Aku baru teringat dan menengok kedepan, dan aku sudah tidak melihat Lu Bu disana. yang aku lihat adalah...makam...Lu Bu

Selasa, 19 Juli 2011

Elf to Youkai BTS

Sun Ce dan Guan Ping (sekamar)
Liu Bei : Sun Ce ! Guan Ping !

Sun Ce : Heeemm!!
Guan Ping : Nyamm..nyaamm..
Liu Bei : Haaaahh~~~ (lgsg Pingsan)

Ternyata apakah yg dilihat Liu Bei..??

(Ternyata adalah, pemeran Sun Ce dan Guan Ping sedang tidur berdua dan lebih parahnya berpelukan pula "jgn salah paham")

RyuJin : Ka..Ka...Ka... (Perkenalkan ini RyuJin selaku sutradara disini)
Jiang Yun : Ryu..RyuJin-sama (menenangkan RyuJin)

RyuJin : KALIAN BERDUA BANGUN!!!!!!! (Teriak Sekencang Lu Bu)

Lu Bu : Loh, apa hubungannya denganku!! (Marah ke Narator)

InuYasha : Sabar..Sabar Master, mungkin maksudnya teriakan besar RyuJin-sama sama dengan besarnya Master..

Lu Bu : Lalu apa maksud dr perkataanmu itu InuYasha?? (menengok InuYasha dgn latar gelap)

InuYasha : Ahh..ahhh.itu.. (sdh ketakutan)
Ryu..RyuJin-sama, sy bru ingat ada urusan, saya pergi dulu ya!! (Kabur)

Lu Bu : Jangan Kabur InuYasha!! (Marah sebesar RyoFu)

RyoFu : Kenapa km menyangkut pautkan aku jga!!! (Mengejar Narator)

(Lalu Terjadilah kejar-kejaran antara Lu Bu n InuYasha, RyoFu dan Narator "Tumben Lu Bu ga kejar2an sma Ryofu")

'ya jadi untk sekarang ini, Narator tidak dpt menjalankan tugasnya' ^^'

Sesshoumaru : ah, sudahlah, biar aku yg menggantikan.. (mengambil tempat Narator)

(Kembali lg pada kemarahan RyuJin)

Sun Ce : E..emm.. (Baru Bangun)

Guan Ping : Sepertinya tadi ada suara kenceng deh.. (Bangun)

RyuJin : APA..YANG..KALIAN..BERDUA...LAKUKANN??!! (Dgn api berkobar dibelakang RyuJin)

Sun Ce : U..Uwaaa~~ (ketakutan)

Jiang Wei : Hus, Lu Xun jgn main api dibelakang RyuJin-sama.. (memperingatkan Lu Xun)

Lu Xun : Maaf.. (memadamkan Apinya)

Cao Pi : Lu Xun kebiasaan nih main api..
Zhou Yu : Iya, kan bahaya..
(keduanya mengomeli Lu Xun)

RyuJin : Kaliaan..jangan bicara..dibelakangku... (menengok ke belakang, earah Lu Xun dkk, dengan awan gelap dan petir menyambar-nyambar)

'dan entah kenapa Petir itu menyambar kearah Jiang Yun saudara2'

Jiang Yun : Hiatt..hiaatt.. (menghindari petir amarah RyuJin)

Jiang Wei : Hiiii...gelapppp (ketakutan)
Lu Xun : Tuh kan, td lebbih baik Xun main api aja, biar terang~~

RyuJin : Lebih baik, kalian hafalkan skenario kalian disana!!! (Wajah seseram Iblis)

Ma Chao : Ano, Sesshoumaru, jgn pancing amarah RyuJin -sama.. -.-'

Lu Xun dkk : Ba..Baikk.. (Langsung Kabur)

Jiang Yun : Hufff.. (Berhenti menghindar krn dikira petir amarah RyuJin berhenti menyambar)

RyuJin : Dan Kalian.. (kembali pd Sun Ce dan Guan Ping, dengan petir dadakan yg tidak dpt dihindari Jiang Yun)

Jiang Yun : Huwaaaa.... (dan pluukk.. jatuh tidak sadarkan diri) 'dengan cemong2 bagai kue yg gosong'

Jiang Wei : Uwaaa~~
Ayahhh~~ (Nangis, lebay on)


To Be Continued

Senin, 18 Juli 2011

When I Still Wait My Best Friend Come Back in here


"Axel" aku menengok ke atas langit, dimana aku sedang duduk seorang diri diatas Jam Besar dalam Twilight Town. "Dimana kamu berada sekarang?" aku bertanya dengan harapan kamu akan kembali kesini. Aku menunggu hingga mataharipun tenggelam seakan meninggalkanku sendirian, tidak ada yang menemaniku, Xion ataupun kau..
"Bukankah kamu berkata kalau kita ini sahabat Baik? dan bukankah kamu berjanji kalau kita akan selalu bersama bertiga, aku Xion dan kau, dan setelah selesai misi bukankah kita selalu berada disini untuk menikmati ice cream yang pertama kali kamu berikan padaku" aku bercerita seorang diri, mengingat ingat bagaimana kita dulu saat bersama, terasa menyenangkan bagiku sampai kepada aku ingat kalau sekarang kamu tidak ada disampingku saat ini..
"Hei" aku memanggil seakan Axel ada disamping ku "apa kamu ingat pertama kali kita bertemu hingga sampai saat ini kamu pergi dan tidak ada ditempat ini" untuk menghibur diriku sendiri

Berawal saat aku pertama kali terbangun dalam kamar Organisasi

"Haahh!!". aku terbangun disebuah kamar yg sangat sunyi, kosong dan hampir seluruhnya berwarna putih, aku tidak dapat mengingat apapun. Aku pun melihat seluruh isi kamar yang ku tempati itu, tetapi tidak kutemukan sesuatu. maka ku putuskan aku mencoba bangun dan pergi dari kamar itu. Aku pun menelusuri lorong yang ada. Sampai aku disuatu ruangan besar dengan cermin besar kita dapat melihat keadaan langit luar yang gelap seakan malam hari dimana ada beberapa orang disana, ada yang terlihat menyendiri, mengobrol dengan yang lain, dan salah seorang dari mereka datang menyapaku.

"Hei, kamu sudah bangun ya?" kata orang itu. "..." Aku diam tak menjawab, karena kupikir tidak penting untuk meladeni dan menjawab orang ini. Kemudian setelah orang ini, datang seorang lagi seseorang yang terlihat lebih serius dari orang yang menyapaku ini..


"Kau sudah bangun?" orang itu bertanya pada ku dengan suara yang tegas, dan aku hanya mengangguk. "Oi, Roxas kenapa kamu diam saja tadi saat aku bertanya padamu, sedangkan saat dia bertanya kamu mengangguk?" orang ini mengeluh padaku, terlihat orang yang semuaunya. "Axel, kamu ini begitu berisik" orang tegas ini menyuruh orang semuaunya yang ternyata bernama Axel ini utnuk diam. "Kamu pun juga" dan orang semaunya ini tidak mau kalah. "Roxas" orang tegas itu kembali berbicara padaku. "mulai saat ini sampai seterusnya kamu akan terus menjalankan misi yang diberikan"


"Hahh!! Misi!!" aku berpikir dan terkejut, namun aku tidak mengatakan apapun, "Kelihatannya kamu kaget" orang tegas ini bertanya padaku. Tentu aku kaget, karena pada saat aku bangun aku langsung diberitahu akan menjalankan misi. "akan ku jelaskan. Seusai kamu telah cukup beristirahat datang padaku untuk menerima misimu" seusai orang itu menjelaskan "Tunggu Saïx" Axel berbicara walau sebenarnya terdengar seperti membentak. "Bagaimana dia bisa menjalankan misi jika dia saja tidak punya senjata" dia melanjutkan. "Benar juga, akupun tidak tahu kalau aku dapat menggunakan senjata atau tidak" pikirku (aku sama sekali tidak bicara disini). Disaat aku berpikir, ternyata Axel melihatku dan berkata dengan nada yg terdengar bagiku seperti memarahiku. "oI Roxas, kamu pun seperti tidak mempunyai mulut, bicaralah, sebenarnya kamupun juga bingungkan" ternyata benar dia sedang memarahiku =.=


"Tapi cara dia bicara seperti dia dan aku memiliki pikiran yang sama" aku berpikir. "Hahh.. percuma" Axel berbicara sambil menghela nafas, mungkin dia sudah lelah bicara padaku, aku berpikir, dan dia melanjutkan kata katanya "Lelah aku bicara padamu", "ternyata pikiranku dengan dia benar benar sama!" aku agak takjub. "Masalah itu kamu tidak usah mengkhawatirkannya Roxas, dan terutama kamu yang sibuk sendiri Axel" Saïx bicara sambil mengomeli Axel. "Eh! Aku tidak pernah sibuk sendiri!" Axel membantah tuduhan itu meski pada kenyataannya adalah sebuah kebenaran. "Dengarkan Roxas, kamu adalah orang terpilih untuk menggunakan Keyblade" Saïx menjelaskan padaku "Keyblade!" Axel kaget. "Keyblade?" aku malah bingung. "Kenapa bisa?!" Axel bertanya seakan tidak percaya dengan yang dikatakan Saïx. "Keyblade itu apa sih" aku hanya dapat berpikir seperti itu

"Karena dia adalah Nobody dari anak itu" Saïx lagi lagi menjelaskan hal yang tidak ku mengerti. "Anak itu" Axel mulai tenang. "Sebenarnya apa sih yang mereka bicarakan? apa itu Keyblade?" walau didalam hati ku bertanya tanya, tetapi aku tetap tidak bicara sedikitpun. "Roxas, kamu pasti bingung dengan apa yang sedang kami bicarakan" Saïx bertanya padaku dan tentu seharusnya dia sadar kalau aku sangat bingung. "Perlahan lahan kamu akan mengetahuinya" dia melanjutkan penjelasannya. kupikir kamu tidak usah bicara begitu akupun sudah tahu, tapi untuk pertama kalinya yang ingin ku ketahui adalah 'siapa diriku', lalu kamipun aga hening "Kenapa orang semaunya itu jadi diam?" aku berpikir sambil menengok pada Axel yang sedang terdiam sambil berpikir serius kurasa. "Nah, untuk misi pertama mu" Saïx berkata seperti itu. "Haaahh?!" sontak aku kaget dan menengok pada Saïx, "Kenapa apa kamu belum siap?" dia bertanya seperti itu karena respon ku tadi. "Saïx, kamu sudah gila, dia baru saja bangun, tapi kamu langsung memberinya misi?! Setidaknya biarkan dia membiasakan dirinya sehari disini?!" Axel sontak marah untukku, Tak disangka dia begitu baik ternyata..

"Axel jaga bicaramu disini. Tempat ini tidak mengenal adanya pembiasaan diri, dia harus terbiasa seiring dengan berjalannya waktu disini" Saïx balik memarahi Axel. "Tapi setidaknya kamu berpikir mengenai perasaannya saat ini, dia pasti sedang sangat bingung sekarang!!" Axel bertambah marah. "Kenapa mereka menjadi bertengkar begini, dan kenapa Axel begitu membela ku?". dan terjadilah keributan antar kata kata disana, seihingga beberapa orang organisasi datang dan memisahkan mereka berdua.

"Saïx, Hentikan" kata salah seorang yang menahan Saïx. "Tetapi jika orang ini dibiarkan, dia akan semaki semaunya sendiri Xaldin!!" Saïx bertambah marah. "Kamu juga, lebih baik hentikan omonganmu, Axel!" kata salah seorang yg menahan Axel. "Dia yang tidak mempunyai Hati Luxord!" Axelpun bertambah marah. Jadi karena aku tidak ingin membuat 2 orang ini semakin memanas sehingga disini membutuhkan Ac tambahan, dan aku disuru harus bayar lebih, maka aku menarik tangan Axel. "Eh?" Axel kaget dgn apa yang kulakukan, dan akupun menggeleng padanya untuk mengisyaratkan bahwa aku baik baik saja. lalu untuk pertama kalinya aku berbicara yang menurutku akan lebih baik, aku menengok pada Saïx dan berkata "Aku terima misi hari ini" aku bicara dengan tegas pada Saïx. "Tapi Roxas..." suara Axel yang masih terdengar Khawatir padaku. "Sudahlah, aku tidak apa2" aku tidak ingin ada orang yang mengkhawatirkanku, apalagi orang yang tidak kukenal seperti Axel.

"Kalau begitu tolong lepaskan aku Xaldin." kata Saïx. "Baiklah" Xaldin dan Luxord berbarengan melepaskan Saïx dan Axel. "Hari ini kamu pergi ke Twilight Town bersama Axel, Axel beritahu dia apa yang harus dia lakukan" Saïx memberitahu Axel, masih agak kesal sepertinya. "Cih!" Axel buang muka (Ngajak ribut aja ni orang =.=) "Baiklah" maka aku yang menjawab. "Kita pergi!" Axel mengajakku dan pergi kedalam gerbang kegelapan yang baru ku ketahui dimana semua dari anggota organisasi dapat menggunakan gerbang itu untuk pergi kesuatu tempat. Saat kami muncul, kami berdua berada dilorong jalan bawah tanah dimana diatas adalah Twilight Town tersebut.

"..." Aku diam saja melihat keadaan lorong ini. "Oi, Roxas" Suara Axel memanggilku maka akupun berbalik menengoknya "Apa benar kamu tidak apa apa?" suara mengkhawatirkan ku lg keluar dari mulutnya. aku hanya diam mengangguk kembali tanpa bicara sedikitpun. "Hei bicaralah lagi, apa tadi saat kamu bicara itu hanya mimpi" suara semaunya keluar kembali, bagus dia kembali menjadi yang semaunya daripada saat dia marah tadi. "Hei jawab apa kamu baik baik saja untuk menjalankan misi hari ini?" campuran antara semaunya dan rasa khawatir keluar dari mulutnya...

Dia terus saja bertanya dan mengkhawatirkan ku, sampai aku terpaksa bertanya "Memangnya sesulit apa misi hari ini?" aku bertanya pertanyaan yang mudah saja. "emm..tidak sulit juga" Axel mulai berjalan menjauhi ku dan menaiki beberapa kotak tinggi (karena jalan dilorong ini juga aga membingungkan) maka aku hanya diam dan melihat apa yang akan dia lakukan. "Roxas, jangan bengong, kesini!" Axel menyuruhku untuk datang padanya. Kupikir untuk apa aku kesana mengikutinya, tapi karena Saïx berkata dia akan menjadi pemanduku maka aku mengikutinya saja, akupun menghampiri dia. "Nah tahap pertama telah selesai" dia berkata dengan entengnya. "APA?!!!!" aku sontak sangat kaget! apa maksudnya!! "Heehh, tak kusangka kamu bisa sekaget itu!" Axel malah berkata seperti itu, seakan takjub dengan responku, seakan aku tidak bisa kaget saja. "Apa maksudmu?! tentu akupun masih manusia dan bisa kaget" aku memarahinya!. "Oh, kukira kamu itu zombi karena kamu hanya bisa diam saja" dia berbicara dengan tampang serius. "Eh?!" aku terdiam merasakan auranya itu. "Emm.. itu..." aku tidak bisa mengelak dari kata-katanya, karena aku juga merasa seperti itu. "Baiklah ayo ketempat lain lagi" dia berjalan meninggalkanku, seakan dia berubah kepribadian dari semaunya menjadi cool. "eh? jadi masih ada lagi?" aku bertanya karena kukira hanya ini saja misi hari ini. "kenapa?" dia menengok padaku. "Jadi setelah ini masih ada lagi?" aku bertanya padanya. "Tentu saja ada, kamu kira hanya ini saja misi hari ini?" dia kembali bertanya padaku. "Sepikiran lagi denganku" pikirku. "Iya" kujawab singkat. "Sudahlah, jangan kamu jadi lebih pendiam begitu, bisa repot aku, aku tidak mungkin bicara cool seperti tadi, huff.." dia menjelaskan padaku.. "Huwaahhh, dia benar benar sepikiran denganku!!!" aku makin kaget.

"Lalu kamana kita akan pergi?" aku bertanya. "Heehh?!! kamu bertanya kepadaku" Dia kaget, benar benar orang ini membuatku mulai kesal. "Apa maksud dari reaksimu itu?! walau aku diam selama tadi, tetap aku mempunyai pikiran. jangan kamu benar benar berpikir bahwa aku adalah Zombi yang tidak punya pikiran!!!" aku sangat marah padanya. "Sikapmulah yang membuat aku berpikiran seperti itu, jangan menyalahkan pikiranku, kalau kau tidak ingin dikatakan seperti zombi maka ubahlah sikapmu itu" dia bicara dengan cool-nya lagi. Kemudian aku hanya terdiam, dan berpikir "Betapa dia sangat tidak memikirkanku, padahal tadi dia sangat terlihat mengkhawatirkanku, aku tidak menyangka, dia adalah org yang sangat tidak memikirkan perasaan" aku hanya tertunduk saja. dan ternyata Axel melihat ku yg seperti ini, dia menepuk pundakku dan berkata "Hey, Roxas, maaf jika kata kataku menyakitimu, aku... hanya tidak ingin kamu terus diam seperti ini". dia meminta maaf, ku pikir kembali mungkin bukan dia yg salah, tetapi aku yg salah, dia orang semaunya mengatakan sesuai isi hatinya, itu wajar untuknya, mungkin aku sendirilah yang salah. "Sudahlah, tidak perlu dipikirkan, jadilah bagaimana dirimu" kata kata yang menyemangatiku. aku hanya diam tertunduk. "Ayo ke tahap selanjutnya" dia mengatakan itu sambil merangkul pundakku (plus mendorongku pastinya untuk berjalan), dengan itu aku hanya dapat mengikutinya saja.

Damai


Soldier : Sebentar lagi kita akan sampai. (sambil memperlihatkan petanya)
Jendral : Bukankah kau tidak bisa membaca?
Soldier : Ayahku memang tidak mengajarkanku, tetapi dia mengajarkan ku dua kata ini, karena mudah.
Jendral : Tetapi dua kata itulah yang sulit untuk di wujudkan

Tahukah kedua kata yang dimaksud?  Click here to know the answer

Senin, 11 Juli 2011

Movie of An Endless Strife

At least i Still have you, An Endless strife movie part 1,
you can download in 4shared with Click here, please enjoy, I'll quickly to post the part 2.. Thanks ^.^v