Berikut adalah ulasan dari cerita - cerita saya, harap di komentari sepuasnya jika ada yang tidak dikehendaki atau tidak sesuai. Menggunakan Gambar adalah sebagai Ilustrasi belaka untuk kemudahan khayalan imajinasi. Arigatou Gozaimasu.

龍神 の ティエンラニ

龍神 の ティエンラニ

Sabtu, 23 Juli 2011

An Endless Strife 5 “Who Says a Women has to be weak?”

An Endless Strife 5 chapter 11 (The Ending) in here, Please Click here to download and Enjoy Reading~  ^_^

An Endless Strife 5 chapter 10 in here, Please Click here to download and Enjoy Reading~  ^_^

An Endless Strife 5 chapter 09 in here, Please Click here to download and Enjoy Reading~  ^_^

An Endless Strife 5 chapter 08 in here, Please Click here to download and Enjoy Reading~  ^_^

An Endless Strife 5 chapter 07 in here, Please Click here to download and Enjoy Reading~  ^_^

An Endless Strife 5 chapter 06 in here, Please Click here to download and Enjoy Reading~  ^_^

An Endless Strife 5 chapter 05 in here, Please Click here to download and Enjoy Reading~  ^_^

An Endless Strife 5 chapter 04 in here, Please Click here to download and Enjoy Reading~  ^_^

An Endless Strife 5 chapter 03 in here, Please Click here to download and Enjoy Reading~  ^_^

An Endless Strife 5 chapter 02 in here, Please Click here to download and Enjoy Reading~  ^_^

An Endless Strife 5 chapter 01 in here, Please Click here to download and Enjoy Reading~  ^_^

Rabu, 20 Juli 2011

Daftar Cerita

1. An Endless Search
    Tgl Mulai    : 11 Juli 2008
    Tgl Selesai    : 23 Juli 2008        11.00 pm

2. An Endless Strife
    Tgl Mulai    : 15 Juli 2008
    Tgl Selesai    : 7 Oktober 2008    11.16 pm

   News "An Endless Strife"
    Tgl Mulai    : 8 Oktober 2008
    Tgl Selesai    : 9 Oktober 2008    11.11 pm

3. An Endless Strife 2 "Memories"
    Tgl Mulai    : 9 Oktober 2008
    Tgl Selesai    : 9 November 2008    10.55 pm

   News "An Endless Strife 2 "Memories" "
    Tgl Mulai
      & selesai    : 10 November 2008    11.00 pm

4. An Endless Strife 3 "Farewell My Beloved"
    Tgl Mulai    : 11 November 2008
    Tgl Selesai    : 22 Desember 2008    11.27 pm

   News "An Endless Strife 3 "Farewell My Beloved" "
    Tgl Mulai    : 23 Desember 2008
    Tgl Selesai    : 25 Desember 2008

5. An Endless Strife 4 "A Vow For The Fallen"
    Tgl Mulai    : 25 Desember 2008
    Tgl Selesai    : 22 April 2009        08.00 am

   News An Endless Strife 4 "A Vow For The Fallen"
    Tgl Mulai    : 22 April 2009
    Tgl Selesai    : 23 April 2009

6. Lu HuA Multiraid Rencarnation
    Tgl Mulai    : 23 April 2009
    Tgl Selesai    : 12 Juni 2009        10.15 pm

   News Lu HuA Multiraid Rencarnation
    Tgl Mulai    : 12 Juni 2009
    Tgl Selesai    : 13 Juni 2009        10.35 pm

7. Lu HuA Multiraid
    Tgl Mulai    : 13 Juni 2009
    Tgl Selesai    : 3 Januari 2010

   News Lu HuA Multiraid
    Tgl Mulai    : 3 Januari 2010
    Tgl Selesai    : 7 Januari 2010    10.30 pm

8. Elf To Youkai 'Cross Colors'
    Tgl Mulai    : 8 Agustus 2009 (putus2) / 7 Januari 2010 (Rutin)
    Tgl Selesai    : 18 Agustus 2010

   News Elf To Youkai 'Cross Colors'
    Tgl Mulai    : 18 Agustus 2010
    Tgl Selesai    :

9. An Endless Strife 5 "Who says a women has to be weak?"
    Tgl Mulai     : 22 Agustus 2011
    Tgl Selesai    : 16 September 2011

10. Wo Ai Ni
      Tgl Mulai : 20 Desember 2011

10. Bùyào liú xià wǒ dúzì " Don't leave me alone" -Japanese version-

11. Memories Of Three Kingdoms

12. An Endless Strife Movie 1 " At least i still have you"

Kebohongan, Pengorbanan dan Takdir

Aku tidak menyangka ternyata paman yang selama ini merawatku adalah orang yang dikatakan ayahku untuk mencarinya. Mengapa ia tidak memberitahukan tentang dirinya padaku, mengapa ia berbohong padaku, kenapa dia tidak membicarakan yang sebenarnya padaku. Aku bertengkar dengan adikku sebenarnya karena untuk mencari dia yang sebenarnya dia sudah berada bersama ku dan adikku juga, mengapa disaat itu dia tidak mengatakan langsung yang sebenarnya? Aku tidak menyangka. Aku baru saja merasakan kematian dan kehilangan dari orang tua ku, kedua kakak angkatku, dan aku tidak ingin kehilangan adikku yang masih selamat. Aku menjadi murka akan hal itu, Aku ingin membunuhnya, membunuh paman itu. Lu HuA berkali - kali telah bicara padaku, menjelaskan semuanya, aku sudah tidak peduli, aku berada dalam puncak emosi ku. Aku benci dibohongi.
Aku bertarung dengannya, dia terus menghindar, dan aku terus menyerangnya, aku bertanya padanya mengapa dia tidak mau menyerangku, dan dia menjawab karena aku tidak memerintahkannya, karena itu aku langsung memintanya untuk diam dan biarkan aku memukulnya, disaat itu juga dia langsung diam dan ternyata benar dia membiarkan aku untuk memukulnya. Karena pukulanku dia terbanting ketanah, dan berdiri kembali. Dia diam, dia tidak menghindar, ternyata benar jika aku yang memerintahkannya ternyata dia akan sangat mematuhinya. Lu HuA sedang bertarung dengan Chakra kekacauan, sambil ia bertarung ia tetap menjelaskan padaku apa yang dia lakukan selama ini dengan paman itu. Akhirnya aku sadar, disaat aku sadar ternyata Chakra kekacauan itu langsung menyerangku, melilitku dengan api miliknya. Aku roboh, aku tidak bisa menggerakkan tubuhku, paman itu yang membantu ku untuk berbalik dari posisiku yang terbaring ke tanah tadi. Namun disaat itu, disaat Lu HuA masih bertarung dengan Chakra kekacauan, dia lengah karena dia terus mengkhawatirkanku. Namun disaat itu entah kenapa keluar cahaya dari tubuhku. karena aku ingin sekali menolong Lu HuA, tiba - tiba aku berdiri di depan Lu HuA, dan aku yang menahan serangan dari Chakra kekacauan itu. Untuk kedua kalinya. aku roboh, namun untuk yang ini. aku merasa, aku akan roboh selamanya..
Ayah...ibu...mengapa hidupku begini sulit...?
Ini kah takdir dari Thien untuk keluarga kita....?

Kehidupan kembali ia, namun sebagai lawan yang harus dihadapi

Bertahun - tahun kemudian, setelah lama aku melewati kehidupan dengan Ryo Fu semenjak kejadian pembantaian kaum ku yang tidak terlupakan itu. Aku dapat bersama dengan Ryo Fu, bersama dengan istri dan anakku. Anakku pun hidup berbahagia dengan Pasangannya yang merupakan anak dari RyoFu, semua terasa begitu indah, seperti tiada adanya bahaya dan bencana yang akan datang. Aku bahagia ternyata aku dapat bersama dengan RyoFu, ingin aku memberitahukan dan memperlihatkan kebahagiaanku ini pada Ia. Tetapi.... Aku harus menahan perasaan itu, karena Ryo Fu tidak mengetahui bagaimana ceritanya saat "Ia" terluka saat itu. 10 tahun kemudian semenjak kejadian itu. Langit ataupun cuaca serasa tidak berteman, sesekali mengeluarkan petirnya seakan Tuhan marah kepada kita. Aku merasa akan terjadi sesuatu yang buruk. Beberapa kali aku ceritakan pada Ryo Fu, tetapi disaat itu juga dia menenangkan aku, aku cukup tenang dengan kata - katanya, tetapi itu tidak menghapuskan ketakutanku akan cuaca saat ini. Sejak saat itu aku menjadi muram, Anakku, Ma chao dan RyoFu terus mengkhawatirkanku. dan aku terus mengatakan bahwa aku tidak apa - apa. Karena aku takut akan menjadi pikiran dari anakku, aku memutuskan untuk tidak memikirkan kekhawatiranku. Aku hanya dapat berharap kalau cuaca ini tidak bermaksud apa - apa...

Dan aku tidak mengetahui....bahwa ini...awal dari mimpi burukku...

Setelah kejadian itu, di kerajaan Liu Bei, tersebar penyakit yang berbahaya, banyak orang - orang Liu Bei para manusia dan prajurit - prajurit kerjaan meninggal mendadak. Ryo Fu merasakan adanya aura jahat dibalik kejadian ini, maka kami semua mencoba memeriksanya dan meminta Liu Bei menunggu dikerajaannya. Aku, Ryo Fu, Zhao Yun, Ma Chao, dan Lu Xun ikut memeriksa kejadian ini, dan Ryo Fu mengarah pada sebuah hutan, aku ingat jelas, kalau hutan itu adalah.... hutan dimana makam dari Lu Bu aku kuburkan!!!. "Mengapa Ryo Fu bisa mengarah pada makam Lu Bu? apakah dia sengaja setelah sekian lama?!" aku hanya dapat mengira - ngira karena aku tau tidak ada kesempatan untuk bertanya disaat itu. Aku hanya diam mengikuti jejak Ryo Fu. Aku menjadi teringat saat - saat aku bersama Lu Bu, tiba - tiba saja Ryo Fu terhenti. aku sontak berhenti dan bertanya "Ryo Fu? ada apa? mengapa kamu berhenti?dan..." Ryo Fu perlahan menengok ke arahku, aku terkejut karena...itu bukanlah Ryo Fu melainkan Lu Bu!. "Jiang Yun, kamu masih mengingatku?" ia bertanya padaku dengan senyuman disaat terakhirnya. "Lu....Bu!" aku mundur beberapa langkah sambil terpaku. "Kenapa Jiang Yun? Mengapa kamu menghindari ku, kamu masih mengingatku bukan?" ia terus maju kearahku disaat aku mundur menghindari dia. "Kenapa...kamu bisa disini?" aku mencoba menanyakannya. "Aku hanya ingin mengunjungimu" ia bicara dengan nada yang tenang. "Benarkah ia Lu Bu? bisakah aku percaya bahwa ia benar - benar Lu Bu? ia muncul setelah semua insiden penyakit ini. Aku...." saat aku bimbang, tiba - tiba saja ada yang menepuk pundakku, "JIANG YUN!" orang itu memanggilku dan ternyata itu Ryo Fu dan semua. "Eh?" aku kaget sambil menengok mereka. "Kemana saja kamu? mengapa kamu menghilang" Ryo Fu menanyakan keadaanku dengan nada penuh kekhawatiran, semuanya pun terlihat terengah - engah. Rasanya aku tidak pergi meninggalkan mereka, aku mengikuti Ryo Fu dan... Aku baru teringat dan menengok kedepan, dan aku sudah tidak melihat Lu Bu disana. yang aku lihat adalah...makam...Lu Bu

Selasa, 19 Juli 2011

Elf to Youkai BTS

Sun Ce dan Guan Ping (sekamar)
Liu Bei : Sun Ce ! Guan Ping !

Sun Ce : Heeemm!!
Guan Ping : Nyamm..nyaamm..
Liu Bei : Haaaahh~~~ (lgsg Pingsan)

Ternyata apakah yg dilihat Liu Bei..??

(Ternyata adalah, pemeran Sun Ce dan Guan Ping sedang tidur berdua dan lebih parahnya berpelukan pula "jgn salah paham")

RyuJin : Ka..Ka...Ka... (Perkenalkan ini RyuJin selaku sutradara disini)
Jiang Yun : Ryu..RyuJin-sama (menenangkan RyuJin)

RyuJin : KALIAN BERDUA BANGUN!!!!!!! (Teriak Sekencang Lu Bu)

Lu Bu : Loh, apa hubungannya denganku!! (Marah ke Narator)

InuYasha : Sabar..Sabar Master, mungkin maksudnya teriakan besar RyuJin-sama sama dengan besarnya Master..

Lu Bu : Lalu apa maksud dr perkataanmu itu InuYasha?? (menengok InuYasha dgn latar gelap)

InuYasha : Ahh..ahhh.itu.. (sdh ketakutan)
Ryu..RyuJin-sama, sy bru ingat ada urusan, saya pergi dulu ya!! (Kabur)

Lu Bu : Jangan Kabur InuYasha!! (Marah sebesar RyoFu)

RyoFu : Kenapa km menyangkut pautkan aku jga!!! (Mengejar Narator)

(Lalu Terjadilah kejar-kejaran antara Lu Bu n InuYasha, RyoFu dan Narator "Tumben Lu Bu ga kejar2an sma Ryofu")

'ya jadi untk sekarang ini, Narator tidak dpt menjalankan tugasnya' ^^'

Sesshoumaru : ah, sudahlah, biar aku yg menggantikan.. (mengambil tempat Narator)

(Kembali lg pada kemarahan RyuJin)

Sun Ce : E..emm.. (Baru Bangun)

Guan Ping : Sepertinya tadi ada suara kenceng deh.. (Bangun)

RyuJin : APA..YANG..KALIAN..BERDUA...LAKUKANN??!! (Dgn api berkobar dibelakang RyuJin)

Sun Ce : U..Uwaaa~~ (ketakutan)

Jiang Wei : Hus, Lu Xun jgn main api dibelakang RyuJin-sama.. (memperingatkan Lu Xun)

Lu Xun : Maaf.. (memadamkan Apinya)

Cao Pi : Lu Xun kebiasaan nih main api..
Zhou Yu : Iya, kan bahaya..
(keduanya mengomeli Lu Xun)

RyuJin : Kaliaan..jangan bicara..dibelakangku... (menengok ke belakang, earah Lu Xun dkk, dengan awan gelap dan petir menyambar-nyambar)

'dan entah kenapa Petir itu menyambar kearah Jiang Yun saudara2'

Jiang Yun : Hiatt..hiaatt.. (menghindari petir amarah RyuJin)

Jiang Wei : Hiiii...gelapppp (ketakutan)
Lu Xun : Tuh kan, td lebbih baik Xun main api aja, biar terang~~

RyuJin : Lebih baik, kalian hafalkan skenario kalian disana!!! (Wajah seseram Iblis)

Ma Chao : Ano, Sesshoumaru, jgn pancing amarah RyuJin -sama.. -.-'

Lu Xun dkk : Ba..Baikk.. (Langsung Kabur)

Jiang Yun : Hufff.. (Berhenti menghindar krn dikira petir amarah RyuJin berhenti menyambar)

RyuJin : Dan Kalian.. (kembali pd Sun Ce dan Guan Ping, dengan petir dadakan yg tidak dpt dihindari Jiang Yun)

Jiang Yun : Huwaaaa.... (dan pluukk.. jatuh tidak sadarkan diri) 'dengan cemong2 bagai kue yg gosong'

Jiang Wei : Uwaaa~~
Ayahhh~~ (Nangis, lebay on)


To Be Continued

Senin, 18 Juli 2011

When I Still Wait My Best Friend Come Back in here


"Axel" aku menengok ke atas langit, dimana aku sedang duduk seorang diri diatas Jam Besar dalam Twilight Town. "Dimana kamu berada sekarang?" aku bertanya dengan harapan kamu akan kembali kesini. Aku menunggu hingga mataharipun tenggelam seakan meninggalkanku sendirian, tidak ada yang menemaniku, Xion ataupun kau..
"Bukankah kamu berkata kalau kita ini sahabat Baik? dan bukankah kamu berjanji kalau kita akan selalu bersama bertiga, aku Xion dan kau, dan setelah selesai misi bukankah kita selalu berada disini untuk menikmati ice cream yang pertama kali kamu berikan padaku" aku bercerita seorang diri, mengingat ingat bagaimana kita dulu saat bersama, terasa menyenangkan bagiku sampai kepada aku ingat kalau sekarang kamu tidak ada disampingku saat ini..
"Hei" aku memanggil seakan Axel ada disamping ku "apa kamu ingat pertama kali kita bertemu hingga sampai saat ini kamu pergi dan tidak ada ditempat ini" untuk menghibur diriku sendiri

Berawal saat aku pertama kali terbangun dalam kamar Organisasi

"Haahh!!". aku terbangun disebuah kamar yg sangat sunyi, kosong dan hampir seluruhnya berwarna putih, aku tidak dapat mengingat apapun. Aku pun melihat seluruh isi kamar yang ku tempati itu, tetapi tidak kutemukan sesuatu. maka ku putuskan aku mencoba bangun dan pergi dari kamar itu. Aku pun menelusuri lorong yang ada. Sampai aku disuatu ruangan besar dengan cermin besar kita dapat melihat keadaan langit luar yang gelap seakan malam hari dimana ada beberapa orang disana, ada yang terlihat menyendiri, mengobrol dengan yang lain, dan salah seorang dari mereka datang menyapaku.

"Hei, kamu sudah bangun ya?" kata orang itu. "..." Aku diam tak menjawab, karena kupikir tidak penting untuk meladeni dan menjawab orang ini. Kemudian setelah orang ini, datang seorang lagi seseorang yang terlihat lebih serius dari orang yang menyapaku ini..


"Kau sudah bangun?" orang itu bertanya pada ku dengan suara yang tegas, dan aku hanya mengangguk. "Oi, Roxas kenapa kamu diam saja tadi saat aku bertanya padamu, sedangkan saat dia bertanya kamu mengangguk?" orang ini mengeluh padaku, terlihat orang yang semuaunya. "Axel, kamu ini begitu berisik" orang tegas ini menyuruh orang semuaunya yang ternyata bernama Axel ini utnuk diam. "Kamu pun juga" dan orang semaunya ini tidak mau kalah. "Roxas" orang tegas itu kembali berbicara padaku. "mulai saat ini sampai seterusnya kamu akan terus menjalankan misi yang diberikan"


"Hahh!! Misi!!" aku berpikir dan terkejut, namun aku tidak mengatakan apapun, "Kelihatannya kamu kaget" orang tegas ini bertanya padaku. Tentu aku kaget, karena pada saat aku bangun aku langsung diberitahu akan menjalankan misi. "akan ku jelaskan. Seusai kamu telah cukup beristirahat datang padaku untuk menerima misimu" seusai orang itu menjelaskan "Tunggu Saïx" Axel berbicara walau sebenarnya terdengar seperti membentak. "Bagaimana dia bisa menjalankan misi jika dia saja tidak punya senjata" dia melanjutkan. "Benar juga, akupun tidak tahu kalau aku dapat menggunakan senjata atau tidak" pikirku (aku sama sekali tidak bicara disini). Disaat aku berpikir, ternyata Axel melihatku dan berkata dengan nada yg terdengar bagiku seperti memarahiku. "oI Roxas, kamu pun seperti tidak mempunyai mulut, bicaralah, sebenarnya kamupun juga bingungkan" ternyata benar dia sedang memarahiku =.=


"Tapi cara dia bicara seperti dia dan aku memiliki pikiran yang sama" aku berpikir. "Hahh.. percuma" Axel berbicara sambil menghela nafas, mungkin dia sudah lelah bicara padaku, aku berpikir, dan dia melanjutkan kata katanya "Lelah aku bicara padamu", "ternyata pikiranku dengan dia benar benar sama!" aku agak takjub. "Masalah itu kamu tidak usah mengkhawatirkannya Roxas, dan terutama kamu yang sibuk sendiri Axel" Saïx bicara sambil mengomeli Axel. "Eh! Aku tidak pernah sibuk sendiri!" Axel membantah tuduhan itu meski pada kenyataannya adalah sebuah kebenaran. "Dengarkan Roxas, kamu adalah orang terpilih untuk menggunakan Keyblade" Saïx menjelaskan padaku "Keyblade!" Axel kaget. "Keyblade?" aku malah bingung. "Kenapa bisa?!" Axel bertanya seakan tidak percaya dengan yang dikatakan Saïx. "Keyblade itu apa sih" aku hanya dapat berpikir seperti itu

"Karena dia adalah Nobody dari anak itu" Saïx lagi lagi menjelaskan hal yang tidak ku mengerti. "Anak itu" Axel mulai tenang. "Sebenarnya apa sih yang mereka bicarakan? apa itu Keyblade?" walau didalam hati ku bertanya tanya, tetapi aku tetap tidak bicara sedikitpun. "Roxas, kamu pasti bingung dengan apa yang sedang kami bicarakan" Saïx bertanya padaku dan tentu seharusnya dia sadar kalau aku sangat bingung. "Perlahan lahan kamu akan mengetahuinya" dia melanjutkan penjelasannya. kupikir kamu tidak usah bicara begitu akupun sudah tahu, tapi untuk pertama kalinya yang ingin ku ketahui adalah 'siapa diriku', lalu kamipun aga hening "Kenapa orang semaunya itu jadi diam?" aku berpikir sambil menengok pada Axel yang sedang terdiam sambil berpikir serius kurasa. "Nah, untuk misi pertama mu" Saïx berkata seperti itu. "Haaahh?!" sontak aku kaget dan menengok pada Saïx, "Kenapa apa kamu belum siap?" dia bertanya seperti itu karena respon ku tadi. "Saïx, kamu sudah gila, dia baru saja bangun, tapi kamu langsung memberinya misi?! Setidaknya biarkan dia membiasakan dirinya sehari disini?!" Axel sontak marah untukku, Tak disangka dia begitu baik ternyata..

"Axel jaga bicaramu disini. Tempat ini tidak mengenal adanya pembiasaan diri, dia harus terbiasa seiring dengan berjalannya waktu disini" Saïx balik memarahi Axel. "Tapi setidaknya kamu berpikir mengenai perasaannya saat ini, dia pasti sedang sangat bingung sekarang!!" Axel bertambah marah. "Kenapa mereka menjadi bertengkar begini, dan kenapa Axel begitu membela ku?". dan terjadilah keributan antar kata kata disana, seihingga beberapa orang organisasi datang dan memisahkan mereka berdua.

"Saïx, Hentikan" kata salah seorang yang menahan Saïx. "Tetapi jika orang ini dibiarkan, dia akan semaki semaunya sendiri Xaldin!!" Saïx bertambah marah. "Kamu juga, lebih baik hentikan omonganmu, Axel!" kata salah seorang yg menahan Axel. "Dia yang tidak mempunyai Hati Luxord!" Axelpun bertambah marah. Jadi karena aku tidak ingin membuat 2 orang ini semakin memanas sehingga disini membutuhkan Ac tambahan, dan aku disuru harus bayar lebih, maka aku menarik tangan Axel. "Eh?" Axel kaget dgn apa yang kulakukan, dan akupun menggeleng padanya untuk mengisyaratkan bahwa aku baik baik saja. lalu untuk pertama kalinya aku berbicara yang menurutku akan lebih baik, aku menengok pada Saïx dan berkata "Aku terima misi hari ini" aku bicara dengan tegas pada Saïx. "Tapi Roxas..." suara Axel yang masih terdengar Khawatir padaku. "Sudahlah, aku tidak apa2" aku tidak ingin ada orang yang mengkhawatirkanku, apalagi orang yang tidak kukenal seperti Axel.

"Kalau begitu tolong lepaskan aku Xaldin." kata Saïx. "Baiklah" Xaldin dan Luxord berbarengan melepaskan Saïx dan Axel. "Hari ini kamu pergi ke Twilight Town bersama Axel, Axel beritahu dia apa yang harus dia lakukan" Saïx memberitahu Axel, masih agak kesal sepertinya. "Cih!" Axel buang muka (Ngajak ribut aja ni orang =.=) "Baiklah" maka aku yang menjawab. "Kita pergi!" Axel mengajakku dan pergi kedalam gerbang kegelapan yang baru ku ketahui dimana semua dari anggota organisasi dapat menggunakan gerbang itu untuk pergi kesuatu tempat. Saat kami muncul, kami berdua berada dilorong jalan bawah tanah dimana diatas adalah Twilight Town tersebut.

"..." Aku diam saja melihat keadaan lorong ini. "Oi, Roxas" Suara Axel memanggilku maka akupun berbalik menengoknya "Apa benar kamu tidak apa apa?" suara mengkhawatirkan ku lg keluar dari mulutnya. aku hanya diam mengangguk kembali tanpa bicara sedikitpun. "Hei bicaralah lagi, apa tadi saat kamu bicara itu hanya mimpi" suara semaunya keluar kembali, bagus dia kembali menjadi yang semaunya daripada saat dia marah tadi. "Hei jawab apa kamu baik baik saja untuk menjalankan misi hari ini?" campuran antara semaunya dan rasa khawatir keluar dari mulutnya...

Dia terus saja bertanya dan mengkhawatirkan ku, sampai aku terpaksa bertanya "Memangnya sesulit apa misi hari ini?" aku bertanya pertanyaan yang mudah saja. "emm..tidak sulit juga" Axel mulai berjalan menjauhi ku dan menaiki beberapa kotak tinggi (karena jalan dilorong ini juga aga membingungkan) maka aku hanya diam dan melihat apa yang akan dia lakukan. "Roxas, jangan bengong, kesini!" Axel menyuruhku untuk datang padanya. Kupikir untuk apa aku kesana mengikutinya, tapi karena Saïx berkata dia akan menjadi pemanduku maka aku mengikutinya saja, akupun menghampiri dia. "Nah tahap pertama telah selesai" dia berkata dengan entengnya. "APA?!!!!" aku sontak sangat kaget! apa maksudnya!! "Heehh, tak kusangka kamu bisa sekaget itu!" Axel malah berkata seperti itu, seakan takjub dengan responku, seakan aku tidak bisa kaget saja. "Apa maksudmu?! tentu akupun masih manusia dan bisa kaget" aku memarahinya!. "Oh, kukira kamu itu zombi karena kamu hanya bisa diam saja" dia berbicara dengan tampang serius. "Eh?!" aku terdiam merasakan auranya itu. "Emm.. itu..." aku tidak bisa mengelak dari kata-katanya, karena aku juga merasa seperti itu. "Baiklah ayo ketempat lain lagi" dia berjalan meninggalkanku, seakan dia berubah kepribadian dari semaunya menjadi cool. "eh? jadi masih ada lagi?" aku bertanya karena kukira hanya ini saja misi hari ini. "kenapa?" dia menengok padaku. "Jadi setelah ini masih ada lagi?" aku bertanya padanya. "Tentu saja ada, kamu kira hanya ini saja misi hari ini?" dia kembali bertanya padaku. "Sepikiran lagi denganku" pikirku. "Iya" kujawab singkat. "Sudahlah, jangan kamu jadi lebih pendiam begitu, bisa repot aku, aku tidak mungkin bicara cool seperti tadi, huff.." dia menjelaskan padaku.. "Huwaahhh, dia benar benar sepikiran denganku!!!" aku makin kaget.

"Lalu kamana kita akan pergi?" aku bertanya. "Heehh?!! kamu bertanya kepadaku" Dia kaget, benar benar orang ini membuatku mulai kesal. "Apa maksud dari reaksimu itu?! walau aku diam selama tadi, tetap aku mempunyai pikiran. jangan kamu benar benar berpikir bahwa aku adalah Zombi yang tidak punya pikiran!!!" aku sangat marah padanya. "Sikapmulah yang membuat aku berpikiran seperti itu, jangan menyalahkan pikiranku, kalau kau tidak ingin dikatakan seperti zombi maka ubahlah sikapmu itu" dia bicara dengan cool-nya lagi. Kemudian aku hanya terdiam, dan berpikir "Betapa dia sangat tidak memikirkanku, padahal tadi dia sangat terlihat mengkhawatirkanku, aku tidak menyangka, dia adalah org yang sangat tidak memikirkan perasaan" aku hanya tertunduk saja. dan ternyata Axel melihat ku yg seperti ini, dia menepuk pundakku dan berkata "Hey, Roxas, maaf jika kata kataku menyakitimu, aku... hanya tidak ingin kamu terus diam seperti ini". dia meminta maaf, ku pikir kembali mungkin bukan dia yg salah, tetapi aku yg salah, dia orang semaunya mengatakan sesuai isi hatinya, itu wajar untuknya, mungkin aku sendirilah yang salah. "Sudahlah, tidak perlu dipikirkan, jadilah bagaimana dirimu" kata kata yang menyemangatiku. aku hanya diam tertunduk. "Ayo ke tahap selanjutnya" dia mengatakan itu sambil merangkul pundakku (plus mendorongku pastinya untuk berjalan), dengan itu aku hanya dapat mengikutinya saja.

Damai


Soldier : Sebentar lagi kita akan sampai. (sambil memperlihatkan petanya)
Jendral : Bukankah kau tidak bisa membaca?
Soldier : Ayahku memang tidak mengajarkanku, tetapi dia mengajarkan ku dua kata ini, karena mudah.
Jendral : Tetapi dua kata itulah yang sulit untuk di wujudkan

Tahukah kedua kata yang dimaksud?  Click here to know the answer

Senin, 11 Juli 2011

Movie of An Endless Strife

At least i Still have you, An Endless strife movie part 1,
you can download in 4shared with Click here, please enjoy, I'll quickly to post the part 2.. Thanks ^.^v

Selasa, 31 Mei 2011

Gan Ning is my important person

Pada saat itu. Negara Wu diserang oleh Liu Zhang, dan salah satu jendral dari Liu Zhang yang merupakan adalah perompak juga membunuh ayahku saat peperangan itu. Aku bersumpah bahwa aku akan membunuh kembali perompak itu, pada akhirnya peperangan tersebut dimenangkan oleh kami, Liu Zhang mati dan perompak itu menyatakan dirinya untuk takluk pada Wu, karena alas an itu, aku tidak dapat langsung membunuhnya, walau masih ada dendam di hatiku disaat melihat dia, aku harus bersabar karena dia sekarang telah menjadi bagian dari Negara Wu. Melihat dirinya yang seakan tidak ada dosa itu membuatku saking membencinya. Akhirnya saat pertempuran di Jie Ting. Aku berdiam diri dan tidak mengikuti rapat disana, ternyata dia datang menghampiri atas perintah dari Jendral Lu Meng. Dia mengajakku untuk bergabung. Aku langsung menepis tangannya dan berkata “Sudah aku katakana untuk meninggalkan aku sendiri!”, dia terdiam dan kemudian lanjut bertanya “Apakah kamu masih dendam tentang kematian ayahmu?” dengan wajah yang biasa. Aku langsung berjalan melewatinya dan berkata “Seharusnya kau sudah tahu itu!” aku pun berjalan sendiri kea rah pertemuan rapat dan akhirnya aku jadi bermusuhan padanya. Sering kali kami bertengkar di hadapan raja kami, dan beberapa kali di tegur. Kami pun tidak kunjung membaik. Sampai di pertempuran kami mendapatkan rute berperang yang sama, disaat itu aku tidak peduli dan tidak mau untuk bekerja sama dengannya. “Tanpa dia pun aku bisa” pikirku seperti itu. Dan akhirnya kami mulai menjalankan tugas kami, aku berjalan duluan, dan dia terus dibelakangku seakan mengikuti ku dari belakang. Aku terus diam dan memilih untuk tidak menengok padanya. Di satu saat karena jumlah musuh yang selalu datang, aku mulai kelelahan, disaat aku lengah, aku hampir saja di tebas oleh prajurit musuh, namun disaat itu, Gan Ning langsung menolongku, walau aku pikir perbuatannya iu telah menyelamatkan ku, aku tetap tidak bisa berkata terima kasih, langsung aku tinggalkan ia disaat itu, dan menjalankan rute ku lagi. Akhirnya diakhir pertempuran kami lah yang menang, dan WU mengadakan sebuah acara besar – besaran untuk merayakan kemenangan kami, di tengah perayaan itu, sebenarnya aku terus menlihat dia, dia terlihat begitu amat senang, tetapi perlahan aku mulai merasa, ternyata tidak buruk juga dia. Meski dia telah mmbunuh ayahku, tetapi itu karena dulu kami memang bermusuhan dan harus saling bunuh. Setelah itu beberapa bulan kemudian WU kembali berperang dengan WEI. Aku dan dia menjalankan rute yang sama lagi, namun kali ini aku sedikit bekerja sama dengannya, awalnya ku pikir dia tidak mau bekerja sama denganku, tetapi justru dia sangat senang dengan ku yang ingin bekerja sama, disaat itu lah aku dekat dengannya. Kami selalu bersama disetiap peperangan dan selalu mengobrol berdua. Gan Ning pun memang dekat dengan Lu Meng, Jendral sekaligus pengatur strategi Negara WU. Saat pertarungan di Fan Castle saat melawan Guan Yu. Memang kami menang, tapi disaat itu kami kehilangan jendral kami, Lu Meng. Gan Ning amat terpukul dengan itu, dibawah hujan pun ia tidak mau masuk ke istana, terus melihat ke langit yang mendung. Aku mencoba untuk menghiburnya, tetapi dia tidak mau mendengar ku, dna dia pun pergi. Akhirnya disaat terakhir melawan Shu di Yi Ling melawan Liu Bei, walaupun kami serute dia tidak bekerja sama denganku, dia terus maju tanpa melihat keadaan, seakan dia ingin membunuh langsung Liu Bei, beberapa kali sudah ku halau, tetapi dia tidak mendengarkan dan langsung maju. Aku tidak bisa mengikutinya, akhirnya kami terpisah. Di akhir peperangan itu Negara WU menang, Liu Bei telah dikalahkan. Disaat kami berkumpul. Gan Ning tidak ada, disaat aku ingin mencarinya, seorang prajurit masuk dan melaporkan bahwa Gan Ning terkena serangan dan tidak dapat bergerak. Sontak aku langsung mengambil kuda ku dan langsung memacu kudanya. Got It! Aku menemukannya di bawah pohon besar, tetapi dia sedang terduduk dengan luka – luka parah. Aku turun dari kudaku dan menanyakan keadannya, dia meminta maaf atas kematian ayahku di tangannya, dan mengatakan “Aku baru merasakan, inilah rasanya jika kehilangan orang yang penting bagimu, kamu melakukan apapun untuk orang itu”. Aku sudah mengatakan padanya untuk bertahan, tetapi disaat itu, dia langsung menutup matanya, dan akhirnya dia meninggal. Untuk kedua kalinya aku merasakan kehilangan orang yang paling berharga untukku. Aku tidak bisa terus sedih, aku hibur diriku dengan peninggalan Gan Ning yaitu Bel Lonceng yang selalu menempel dipinggangnya. Yang dimana saat aku berbicara, bel itu selalu berdenting seakan Gan Ning mendengar dan berbicara padaku..

Selasa, 24 Mei 2011

Ryoto and Tesshou FanFic

Try to get the new's fanfic of Wild Life between Ryoto and Tesshou
and Click Here
Have fun and enjoy nee..  ^w^

Kami pasangan yang harmonis!!  (Apanya!!!) XDDD
by Me and Yuu

Minggu, 22 Mei 2011

News "LuHuA Multiraid"

Berikut adalah kesan - kesan dari Pemain LuHuA Multiraid, harap diperhatikan nama - nama dari pemeran tersebut, karena sering kali mereka memanggil dengan nama pemeran atau pun nama peran mereka sendiri

Click here to get LuHuA MultiRaid's Story

Dan berikut adalah lagu yang diperkirakan adalah Opening ataupun penutup dari LuHuA Multiraid

Click here to get LuHuA Multiraid's song, Tian Xia - Jason Zhang Jie

Senin, 16 Mei 2011

Awal mula dunia Multiraid

Aku = Lu Hua
Adikku = Lu Xun
Orang Tuaku = Zhou Yu & Xiao Qiao

Aku terlahir di keluarga yang sangat amat rendah, sampai semua orang tidak ada yang menerima kami, kami hidup susah, tetapi kami bahagia, meski sering kali beberapa suruhan orang datang menagih utangnya pada kami, jika orang tua kami tidak dapat membayar, sering kali orang tua kami menjadi kena hajar oleh orang - orang itu. Aku sudah tidak kuat lagi. Aku ingin mempunyai kekuatan untuk melawan mereka dan melindungi ayah dan ibuku! Tetapi aku menyadari kalau aku hanyalah anak kecil yang berumur 8tahun, yang tidak dapat melakukan apapun, sering kali aku ingin melindungi ayahku, tetapi  karena itu ayahku dihajar habis-habisan, aku sungguh tidak dapat melakukan apapun! Ibu ku selalu menenangkanku, karena aku masih kecil, aku percaya akan semua kata - kataku. Suatu saat ayah pergi dari rumah dan berkata ingin mengunjungi temannya di bukit sebrang, tetapi jalan untuk kebukit sebrang harus melewati kawasan penduduk, dimana para penduduk itu sangat membenci keluarga kami, aku tidak tahu apa yang terjadi dan apa yang dilakukan mereka, berhari - hari ayahku pergi dan tidak ada kabarnya, Ibuku mulai khawatir, aku dan adikku pun juga, tetapi tidak dapat kami melakukan apapun, ibuku menjadi muram, pada malam harinya 3 hari setelah kepergian ayahku, ada seseorang masuk kerumah kami, langsung saja aku pergi melihat ke arah pintu masuk, bersamaan dengan adikku dan ibuku, tetapi harapan kami terputus, karena yang datang adalah...para pesuruh orang yang tempo hari datang dan memukuli ayahku...

Aku tidak tahu harus berbuat apa, yang aku pikirkan hanya melindungi adik dan ibuku. orang itu menanyakan keberadaan ayahku, kami sudah mengatakan ayah kami tidak ada dirumah, tetapi mereka bersikeras untuk mempertemukan mereka dengan ayah kami, mereka pun mengatai ayah ku bahkan keluarga ku dengan kata - kata kotor mereka. "AKU MUAK! HENTIKAN SEMUA INI!" aku meneriaki mereka disaat mereka asik mengatai keluarga ku. Ibuku mencoba menahanku, tetapi emosi ku tidak dapat dibendung lagi. "aku benar - benar muak dengan semua ini, persetan dengan kalian, mengapa hanya keluarga ku saja yang kalian cela?! tidak ada kah keluarga yang lain yang dapat kalian cela" aku mencemo'oh mereka. Adikku menahanku, Ibu ku menenangkanku. dan mereka berjalan mendekatiku. Ibu ku memohon untuk tidak melakukan apapun pada ku dan adikku, tetapi ibuku langsung ditampar oleh mereka. itu semakin membuat emosi ku meluap. AKu maju kehadapan mereka dengan penuh dendam, begitupun mereka melihatku. Mereka mendorong ibuku untuk minggir. "Jangan lakukan apapun lagi pada orang tuaku!" aku membentak mereka. Mereka diam saja, tetapi mereka langsung menarik baju ku keatas. Aku berusaha untuk melepaskan dari mereka. Mereka malah menertawakanku, aku baru sadar aku hanyalah seorang anak kecil yang tidak dapat melakukan apapun. Mereka memukul kepalaku. aku masih dapat menatap mereka dengan tatapan dendam, aku hanya dapat melakukan itu.. tetapi mereka...melemparku ke dinding kayu rumah kami. Aku...tidak tahu lagi apa yang terjadi....setelah itu...
Ayah, kumohon, cepatlah kembali...!!!

Minggu, 15 Mei 2011

Kematian Ia

Aku = JiangYun = Elf
Ia = Lu Bu = Youkai

Akhirnya saat yang sudah aku perkirakan sejak lama terjadi, Kaum bangsa Youkai menyerang kaum bangsa kami, karena mereka telah mengetahui letak tempat tinggal kami. Aku mati - matian melawan para youkai tersebut. Lu Bu pun membantuku, aku pun juga berusaha untuk melindunginya dan melindungi kaum bangsaku. Disaat penyerangan itu, aku tidak melihat sedikitpun RyoFu didalam kerumunan Youkai yang menyerang. terpikir dibenakku "Apakah RyoFu yang merencanakan penyerangan ini?" Disaat benak itu terpikir, teringat kembali disaat aku bersama dengan RyoFu, sekilas terdapat rasa perih, sedih dan amat sakit, jika pkiran tersebut benar adanya. Aku pun menjadi bimbang dalam peperangan, beberapa kali aku hampir terkena serangan, namun diselamatkan prajuritku ataupun Lu Bu. Ternyata aku masih merasakan perasaanku pada Ryo Fu, aku ingin bertemu dengannya. aku bingung mengapa perasaan ini tidak bisa dihilangkan, padahal ada Lu Bu bersama ku disini dan kami selalu menjalani hari - hari bersama...

Aku selalu bimbang,tanpa aku merasa bahwa kawanan kaum bangsa youkai itu semakin kuat. Aku harus fokus untuk melawannya. HARUS! aku mulai mencoba fokus, walau terasa menyakitkan. beberapa hari peperangan itu tidak selesai, para prajuritku sudah kelelahan. Lu Bu pun terlihat kehilangan banyak tenaganya. Terpaksa aku harus berusaha dengan seluruh kekuatanku untuk melawan semua youkai itu. Beberapa kali Lu Bu mencoba menahanku dan melarangku untuk pergi. Tapi aku tetap bersikeras. Ku Tinggalkan Lu Bu dan aku langsung berjalan ke arah daerah youkai. Keluar dari Kekkai abadi yang dibuat Lu Bu dan aku mulai waspada. Aku bingung, mengapa tidak terlihat sedikitpun Youkai, padahal tadi ada ratusan ribu prajurit youkai yang haus akan kekuatan menyerang kawananku. tetapi sekarang kosong, sepi dan sunyi. tetapi banyak terdapat aura youkai disana.

Mereka sembunyi!! aku tau itu. Aku mulai berjalan lagi, memasang mataku baik - baik, menyiapkan senjata panahku, mendengarkan semua suara yang berbunyi, mencium bau yang ada. Saat mulai mencapai ketengah hutan, tiba - tiba seluruh youkai itu melompat kearahku dan bermaksud menyerangku. "Bagaimana ini jika diserang sebanyak ini, aku tidak bisa menyerang? apakah aku akan mati disini?" aku terdiam dengan penyerangan tiba - tiba itu. Disaat aku syok, tiba - tiba ada seseorang yang melindungiku, tetapi aku terus menuutup mata saat itu tanpa melihat orang yang melindungiku. "Ternyata aku orang yang tidak berguna" renungku sedih. pada akhirnya aku sudah tidak mendengar pertempuran lagi, aku mulai membuka mataku perlahan, dan aku melihat seseorang yang telah terluka dan terengah - engah, sampai aku sadar ternyata itu adalah... "LU BU!!!" aku sangat terkejut, Lu Bu mengejar aku sampai kesini dan bahkan melindungi aku. "Bodoh, mengapa kamu kesini?" aku mengomeli ia. "Lantas jika aku tidak datang padamu, aku harus membiarkanmu terluka karena youkai - youkai itu" Lu Bu tegas membicarakan alasannya yang membuatku terpaku dan terdiam. "Kau bodoh, mengapa kamu bersikeras pergi, jika kamu ceroboh dan berakhir disini, bagaimana kaum bangsamu, siapa yang akan memimpin mereka?" ia balik mengomeli aku. Aku hanya diam, tak dapat berkata karena semua itu mmg benar adanya jika itu terjadi.

"Lalu aku harus bagaimana? jika ini tidak diakhiri, bangsaku sndiri yang akan binasa?" aku hanya dapat bersedih sambil mendekat pada Lu Bu. "Kita pikirkan langkah selanjutnya, perlahan namun pasti, tidak perlu terburu - buru" ia menenangkanku sambil merangkul aku. "Tenang, aku akan selalu melindungimu dan kaum bangsamu " Ia tersenyum sangat indah, tetapi seakan aku tidak dapat melihat senyumnya lagi. Apa maksud perasaan ini, perasaanku menjadi takut akan ditinggalkan oleh Lu Bu. Lu Bu terus menenangkan aku, dan mengajakku kembali, disaat aku memutuskan kembali, tiba - tiba sekelebat bayangan tembus melewati disampingku. "HAH!" seketika itu juga aku menengok disampingku, dan aku melihat....
Lu Bu telah tertembus bayangan itu, hingga mengeluarkan banyak darah...
"LUBUUUUU!!!" aku berteriak, karena seketika itu juga Lu Bu langsung mendorongku menjauhi ia, Lu Bu berusaha untuk melawan bayangan itu walau dengan tubuhnya yang sekarat, telah beberapa kali aku ingin menolongnya, tetai Lu Bu malah membentakku dan memintaku untuk diam dan tetap selamat.

"Aku...tidak ingin kehilangan orang yang kusayangi lagi!!" aku mulai menangis karena aku hanya dapat berdiam diri melihat orang yang telah melindungiku bertarung sendirian, hingga akhirnya kekuatan Lu Bu habis dan bayangan itu mengangkat tubuh Lu Bu dan mulai membanting kannya ketanah beberapa kali. Sontak aku langsung maju seraya ingin menolong ia, tetapi bayangan yang lain menghalangiku, "aku tidak dapat menyelamatkan Lu Bu! Aku tidak dapat! aku tidak berguna! apakah aku pantas untuk menjadi pemimpin ataupun orang yang dilindungi!" aku masih berusaha menolong Lu Bu yang terus dibanting oleh bayangan tersebut, hingga pada akhirnya bayangan tersebut langsung menghilang dan aura youkai pun tidak kurasakan lagi. Aku langsung menhampiri Lu Bu, ku angkat kepalanya dan ku taruh padaku untuk ia merasa tenang. Aku menunggunya hingga ia sadar, walau aku merasa aura kehidupannya mulai memudar darinya. beberapa saat kemudian Lu Bu pun sadar. Ia tersenyum, sama disaat ia menenangkan aku tadi, semakin deraslah air mataku, tetapi dia menginginkan senyumanku. maka aku terpaksa tersenyum dalam kesedihan. Ia menceritakan betapa bahagianya saat - saat yang telah ia lalui bersamaku, dan menyatakan perasaannya, aku meminta padanya untuk bertahan, tetapi dia malah menjawab "Ku doakan selalu kebahagianmu dengan Ryo Fu" dan setelah mengatakan itu, ia menutup mata. "Eh?!" pikirku... "Ryo...Fu... mengapa... Lu Bu berbicara seperti itu?" semakin pedih dan sedih hati ini. sampai pada akhirnya Lu Bu meninggal dan aku harus merasakan kehilangan untuk kedua kalinya...

                         "Lu Bu, mengapa kamu meninggalkan aku!!!!!!"


Kalimat terakhir Lu Bu yang dikatakannya kepada Jiang Yun :

"Aku bahagia disaat aku bersama denganmu, hari - hari yang kulalui denganmu serasa aku berada di dunia yang amat indah, 
senang rasanya dapat bertemu denganmu, 
bersama denganmu, 
dan dapat menyukaimu. Ku mohon kamu tetaplah tersenyum, jangan habiskan air matamu untukmu,,disaat yang seperti ini, tetapi  habiskan lah air matamu disaat kamu merasakan kebahagiaan. yang sudah sejak lama kamu inginkan"

-Ku doakan selalu kebahagianmu dengan Ryo Fu-

Sabtu, 14 Mei 2011

Kekhawatiran ku kepada orang yg kusayangi

Aku = Jiang Yun = Elf
Dia = Ryo Fu = Youkai
Ia = Lu Bu = Youkai =  Adik Ryo Fu
Bagaimana ini? apa yang harus aku lakukan? Padahal aku berharap tidak ingin melukai orang lain. Tetapi malah keberadaan ku yang memberatkan semuanya. Aku tidak menyangka yang menolong ku dan semua kaum bangsaku adalah adik dari dia. Aku tidak mengerti, mengapa ia sampai berkorban demi diriku. Akhirnya aku mengerti, smua kebaikan yang ia berikan padaku, adalah sebenarnya ia sangat menyayangiku, Aku tidak menyadari perasaannya itu karena aku hanya berpusat pada RyoFu, orang pertama yang aku sukai, selain Ryo Fu aku tidak melihat yang lain, Bahkan Lu Bu yang sudah berusaha melindungiku, membuatku senang, tanpa melihat dirinya. Akhirnya aku menyadari sebenarnya Lu Bu menghadapi banyak masalah, hingga ia bertempur dengan Hikaru, istri dari Ryo Fu. Sebenarnya selama aku bersama Lu Bu, aku merasakan perasaan tenang dan bahagia. dan rasa sedihku akan Ryo Fu sedikit demi sedikit hilang dengan adanya Lu Bu bersamaku. Dengan kejadian ini aku sadar bahwa..akhirnya...aku... Jatuh hati akan kebaikkan Lu Bu. Saat aku menyadari perasaan itu, Lu Bu sedang terluka parah, dan tidak kunjung sadar. Aku sangat khawatir dan selalu menemaninya, akhirnya beberapa hari kemudian Lu Bu sadar. Aku sangat senang. Tapi rasa senang itu harus terganti dengan pahitnya keadaan Lu Bu karena dia melupakan semua ingatannya, ia bahkan tidak mengingat aku sama sekali. "Ada apa ini? mengapa seperti ini" pikirku. 


Aku turut sedih, Hati ku hancur luluh lantah, seakan tidak ada kesempatan lagi untuk aku bersama Lu Bu, pikirku begitu. Tapi saat aku melihat tatapan Lu Bu yang kosong, yang seakan membutuhkan seseorang, akhirnya aku sadar, aku tidak boleh menyerah sampai disini. Aku akan merawat Lu Bu hingga ia sembuh dan jika aku boleh berharap, aku akan mengembalikkan ingatan Lu Bu. Akhirnya setiap hari aku selalu menemani Lu Bu, memberinya makan, mengajaknya bicara, walau tidak sedikitpun respon yang ia berikan, Aku cukup senang, karena setiap aku berbicara, dia tersenyum kepadaku, walau senyumannya itu seakan tidak terlihat, hanya sekilas terlewat begitu saja, tapi senyumannya yang sekilas itu selalu menempel dalam kepalaku. Aku selalu membayangkannya. Sampai pada saat - saat itu, aku benar -  benar melupakan Ryo Fu, aku sudah memutuskan aku akan bersama Lu Bu, karena aku Lu Bu hampir kehilangan nyawanya, dan disaat terakhirnya Lu Bu mengatakan semua yang ia lakukan itu adalah bohong karena hanya semata - mata hanya ingin menyenangiku. Aku hanya tidak menyangka Lu Bu yang cuek dapat menyukaiku. Tetapi dibanding saat aku bersama Ryo Fu aku lebih tenang bersama Lu Bu karena ia terus mengkhawatikanku dan memperhatikan aku. 

           Aku berharap pada Tuhan, agar aku dapat terus bersama Lu Bu, hingga akhir hidup kami berdua..
"Lu Bu kumohon jangan tinggalkan aku!!!! "